BINAHONG DAUN PENYEMBUH LUKA


BINAHONG DAUN PENYEMBUH LUKA

Beberapa hari lalu, saya mengaroni beras dan beras ketan untuk membuat sushi. Mungkin karena terlalu keras mengaduk saya terciprat adonan sehingga kulit terasa panas dan perih. Api pun terlalu besar sehingga uap dari panci membuat kulit terasa semakin perih. Saya langsung memikirkan pertolongan pertama. Secepatnya saya mencuci tangan yang terkena dengan air mengalir. Kemudian saya teringat bahwa daun Binahong dapat mengobati luka bakar. Segera saya lari ke halaman depan, memetik 4 lembar daun binahong, meremas-remasnya dan langsung menepelkannya ke bagian kulit yang memerah terkena adonan dan uap panas. Ajaib kulit langsung terasa dingin. Rasa perih pun langsung hilang. Karena suka memasak, tangan saya seringkali terkena uap panas. Biasanya baru sembuh berhari-hari dan selama itu sering terasa perih. Kali ini saya tahu cara mengatasinya.    

Keampuhan daun Binahong yang bernama latin Anredera Cordifolia sebagai penyembuh luka telah dibuktikan dengan percobaan. Hartono melakukan percobaan pada mencit Swiss Webster jantan untuk melihat efek daun Binahong pada penyembuhan luka. Hasilnya, pemberian daun Binahong dapat mempercepat penyembuhan luka sayat pada mencit tersebut. Percobaan yang sama pada Guinea Pigs dilakukan Miladiyah. Hasilnya sama, Binahong ternyata dapat mempercepat penyembuhan luka. Riset yang dilakukan Miladiyah pada tahun 2002 menunjukkan kelompok Guinea Pig yang diberi ekstrak daun Binahong dengan konsentrasi 20 persen mengalami penyembuhan luka yang lebih baik daripada kelompok kontrol yang diberi air destilasi dan kelompok lain yang diberi proviodine iodine.

Riset lain ditujukan pada pengetahuan dan praktik penggunaan daun binahong untuk tujuan perawatan kesehatan oleh penduduk kota barat daya Rio Grande do Sul, Brazil. Brazil adalah negara tempat asal daun binahong. Metodologi penelitian adalah kualitatif riset. Pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dan pengamatan partisipan. Di Brazil Binahong dikenal dengan nama Folha Gorda, sedangkan di Jerman namanya adalah speck blatter. Para responden mengenal Binahong secara turun temurun dari keluarga mereka, mengenal daun ini sejak kanak-kanak. Orang yang mengajarkan ibu atau nenek, rupanya wanita memegang peran penting dalam mewariskan budaya kepada generasi berikutnya.

Tanaman Binahong berkembang biak dengan umbi yang terdapat di batang pohon. Tanaman ini mudah tumbuh. Saking mudahnya tumbuhnya di kawasan tertentu binahong dianggap sebagai gulma, atau tanaman penganggu. Maka, di negara tertentu seperti di Australia dan New Zealand, binahong dibatasi pertumbuhannya. Hati-hati menanam binahong, atau jika ada Binahong yang tumbuh merambati tanaman lain. Bisa jadi binahong tumbuh subur dan mengalahkan tanaman yang dirambatinya sehingga tanaman tersebut mati. Namun, penduduk Rio Grande do Sul telah biasa menanam Binahong untuk memperoleh manfaat medisnya. Binahong tumbuh subur di sana, jadi jika perlu mereka tinggal memetik daunnya. Biasanya tanaman ini tumbuh subur di area gelap dan lembab, sebaiknya jauh dari binatang dan bakteri penggangu.

Mengapa Binahong dapat membantu menyembuhkan luka? Zat yang dikandung oleh daun binahong menjadikannya punya manfaat tersebut. Binahong mengandung Flvonoids, Saponin, Steroids/ triterpenoids, dan coumarins. Flavonoid mempunyai berbagai aktivitas biologis seperti aktioksidan. Sifat ini memungkinkan binahong dapat menghambat pertumbuhan berbagai bakteri dan jamur. Hal ini dibuktikan dengan riset yang dilakukan di fakultas kedokteran Universitas Airlangga tahun 2011. Riset tersebut menunjukkan daun binahong secara efektif menyembuhkan luka yang terinfeksi Staphylococcus aureus dan menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Klebsiella pnemoniae. Selanjutnya, saponin yang terkandung dalam binahong mampu merangsang pertumbuhan collagen, protein yang berpern dalam proses penyembuhan luka. Binahong dapat mengurangi rasa pedih akibat luka bakar karena mengandung triterpenoids yang bersifat anti radang. Binahong juga bersifat menghilangkan parut bekas luka.

Cara pemakaian daun binahong mudah saja, sama seperti halnya hasil wawancara yang dilakukan kepada warga Rio Grande do Sul untuk mencari tahu tentang pemaparan cara pemakaian daun binahong di sana. Ambil sebanyak 4-7 lembar daun binahong, cuci sampai bersih, remas-remas atau tumbuk sampai halus lalu balurkan atau tempelkan pada luka. Lakukan cara ini sampai luka sembuh. Ada juga yang memanaskan daun terlebih dahulu di atas kompor sebelum digunakan.. Tulisan ini hanya membahas keampuhan daun bianhong sabagai penyembuh luka luar, tetapi binahong mempunyai potensi untuk membantu penyembuhan gagal ginjal dan penyakit lain. Manfaat lain daun binahong adalah bisa mempelancar aliran darah dan mempercepat pemulihan pascaoperasi. Cara membuat ramuannya: Rebus 10-15 gram daun binahong segar dalam 250 ml air hingga mendidih. Cara lain, seduh 1,5 gram daun binahong kerng dengan segelas air mendidih. Air rebusan atau seduhan dapat dikonsumsi 3 kali sehari maksimal 4 kali (dokter herbalis, dr Zainal Gani).

Meski telah banyak penelitian dilakukan tentang binahong, tetapi binahong sebagai obat baru disebarkan sebagai tradisi diwariskan turun temurun belum diajarkan secara ilmiah sebagai ilmu yang telah diteliti, ditingkatkan mutunya dan diterapkan. Meskipun penggunaan binahong sampai sejauh ini tidak menimbulkan bahaya apa pun, tetapi perlu dilakukan penelitian lebih mendalam terkait efek samping yang mungkin timbul. Namun, Anda tidak perlu ragu memanfaatkan binahong sebagai pertolongan pertama atau obat penyembuh luka luar ringan yang mungkin timbul akibat uap panas, air panas, minyak panas. Sebab, terbukti binahong menguntungkan karena mudah didapat, murah, tidak lengket, dan mampu menghambat bakteri yang biasa ditemukan menginfeksi luka bakar.

  • Judul : BINAHONG DAUN PENYEMBUH LUKA
  • Di tulis oleh :
  • Tanggal : 13 November 2016
  • Kategori : HERB AND HEALTH
  • Tags : binahong, luka bakar, Anredera Cordifolia, daun penyembuh luka, anti parut, penghilang bekas luka, KENA UAP PANAS DI DAPUR


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 Komentar :

Tambah Komentar





Top