Semua orang baik pria maupun wanita ingin agar kulitnya sehat dan mulus tanpa noda flek, jerawat, dan kerut. Maka berbagai cara dicoba dan produk untuk mencapai tujuan itu laris manis. Satu alternatif yang relatif murah, aman, dan ramah lingkungan adalah dengan memanfaatkan tanaman obat. Sebaiknya Anda mengenal kandungan produk herbal yang Anda gunakan agar aman untuk kesehatan. Berikut ini beberapa tanaman yang bisa dimanfaatkan atau berpotensi dijadikan produk kesehatan dan kecantikan kulit.
- Kedelai (Glycine max)
Minyak kedelai mengandung asam ferulik yang merupakan antioksidan natural. Kacang kedelai dijadikan bahan baku produk tabir surya karena mujarab menangkal sinar ultra violet A dan ultraviolet B yang berbahaya bagi kulit. Penemu khasiat tersebut adalah Joe Lazsio dan Dave Compton yang kemudian juga memproduksi krim anti penuaan, sabun proteksi, pembersih, dan perawatan rambut. Olahan kacang kedelai, yakni susu kedelai dapat dimanfaatkan untuk antiosteoporosis. Susu kedelai mengandung senyawa aktif fitoestrogen yang berperan meningkatkan kepadatan tulang. Minum satu gelas susu keledai dalam sehari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan fistrogen. Namun, penderita asam urat sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi susu kedelai, karena secara alami kedelai mengandung antitripsin yang menjadi masalah bagi penderita asam urat. Antitripsin dapat ditekan dengan merendam kedelai 6 jam sebelum diolah menjadi susu.
- Kayu Api –api (Usnea barbata)
Kayu api-api mengandung asam usnic yang bersifat antibakteri dan antijamur. Sifatnya ini membuat asam usnic dalam bentuk murninya dijadikan bahan baku krim tabir surya, deodorant, pasta gigi, dan cairan pembersih mulut. Di Jerman asam usnic digunakan dalam kosmetik dan farmasi lalu dipasarkan dengan nama dagang Omnigran A, Granobil, dan Usnagren. Di Italia usnic acid digunakan untuk krim vagina, krim kaki, bedak dan shampo. Usnic Acid juga dimanfaatkan dalam farmasi, kosmetik, dan parfum serta dalam penggunaan ramah lingkungan. Akhir-akhir ini, usnic acid dijadikan bahan untuk suplemen makanan sehat dan dipromosikan sebagai produk penurun berat badan. Namun, hati-hati! FDA telah menerima laporan 21 kasus konsumen yang menderita hepatoxitity (keracunan hati) setelah mengonsumsi supplemen mengandung usnic acid atau sodium usniate (bentuk garam dari usnic acid).
- Gendola (Basella alba)
Getah gondola dapat dioleskan ke jerawat yang pecah untuk mengurangi peradangannya. Tingkat keasaman (pH) getahnya adalah 5,3-5,4 yang berarti baik untuk kulit. Bahan gel dari getah Basella alba bersifat stabil, sifat ini berguna bagi pengembangannya sebagai kosmetik dan obat untuk penyakit kulit. Jus daunnya bisa dicampur dengan mentega sebagai obat untuk meredakan rasa sakit dan mendinginkan jika kulit Anda terkena uap atau air panas. Sifat mendinginkan ini membuat buah Gendola dapat dimanfaatkan untuk melembapkan kulit. Di Bangladesh, dahan dan daunnya digunakan untuk mengobati jerawat dan flek. Pemakaian tradisional sebagai obat flek ini diuji dengan uji anti-tyrosenase. Uji tersebut membuktikan zat dalam gendola mampu menghambat enzim tyrosenase yang berfungsi untuk mengendalikan produksi melanin, zat yang membuat kulit menjadi gelap jika terkena matahari. Kandungan kimia ekstrak daunnya adalah protein, lemak, Vitamin C, K, E, dan B9 (Folic acid), riboflavin, niacin, thiamine, dan mineral seperti kalsium magnesium, dan zat besi. Penelitian juga membuktikan tanaman ini memiliki sifat toksisitas (racun) yang rendah, sehingga aman digunakan.
- Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa)
Di Brazil daunnya digunakan untuk mengatasi noda flek pada kulit. Tanaman ini juga digunakan di negara Cina, Cuba, Guatemala, Peru untuk mengatasi berbagai masalah kulit. Sejak tahun 1998 sebuah prusahaan di Amerika menjadikan bunga pukul empat sebagai bahan produk kecantikan yang ramah lingkungan dengan nama dagang Grateful Body. Penggunaan secara tradisional di Jawa memanfaatkan biji tanaman ini sebagai masker jerawat dan melancarkan peredaran darah di wajah. Carannya digerus dijadikan serbuk lalu dibuat pasta untuk masker wajah. Konon wanita Spanyol yang tinggal di Ternate mencampur serbuk bijinya dengan tepung beras dan kayu gaharu untuk memberantas jerawat dan memuluskan wajah. Penelitian yang dilakukan Kanok Prymee di Thailand untuk mengembangkan Mirabilis Jalapa sebagai obat jerawat, membuktikan bentuk gelnya ampuh untuk mengobati jerawat tingkat sedang dan tidak menimbulkan iritasi kulit. Penelitian lain menyatakan kandungan protein bunga pukul empat mampu mencegah kanker kulit. Ada juga yang menggunakan bunga pukul empat untuk menghilangkan tahi lalat. Namun, wanita hamil dilarang mengonsumsi produk berbahan tanaman ini, baik dengan cara memakan kapsulnya ataupun infusi (merebus daun atau suntikan jika ada cara ini) karena sifatnya yang abortif. Tanaman lain yang juga biasa digunakan untuk melenyapkan tahi lalat adalah kelembak (Rheum officinale). Caranya dicampurkan ke dalam ramuan parem lalu ditaburkan di atas tahi lalat yang tidak diinginkan.
- Kucing-kucingan (Acalypha indica)
Dalam ilmu pengobatan India, tanaman ini sangat dihargai karena dipercaya dapat meremajakan tubuh. Keyakinan ini timbul karena ekstrak Acalypha Indica terbukti dapat mengurangi tekanan oksidatif dan menurunkan lipid peroksidasi (proses penuaan membram sel oleh bahan pengoksidasi), serta mempertinggi sintesis kolagen. Selain itu, jus daun segar Acalypha Indica digunakan untuk mengobati kudis dan penyakit kulit lain.
- Sukun (Artocarpus altilis)
Berbagai upaya dilakukan untuk menemukan bahan baru untuk menghambat hiperpegmentasi dalam kulit. Pencarian difokuskan pada sumber alami, misalnya tumbuhan yang membantu meminimalkan kadar toksistas dan efek samping. Penelitian membuktikan bahwa berbagai campuran diisolasi dari intikayu dan kortek pohon sukun ternyata mengandung zat yang mampu mencegah produksi melanin dengan menekan aktivitas enzim tyrosenase. Dengan demikian tanaman sukun berpotensi untuk dijadikan produk pencerah kulit. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme kerja zat yang dikandung dalam menghambat aktivitas tyrosenase.
- Mentimun (Cucumis sativus)
Secara tradisional, irisan buah mentimunn dibuat untuk masker wajah atau mata, ditempelkan ke wajah atau mata selama 15 menit untuk memulihkan bengkak karena riasan atau sebab lain. Akhir-akhir ini ada penelitian yang bertujuan untuk menguji mentimun. Hasilnya membuktikan bahwa mentimun kaya akan ascorbic acid (vitamin C) serta menunjukkan aktivitas anti hyalurodinase dan anti elastase (anti kendur) yang kuat, artinya mentimun sangat potensial sebagai bahan anti kerut dalam produk kosmetik. Selain itu, kandungan asam alami dalam estrak mentimun dapat membantu pelepasan ikatan sel kulit mati dari kulit wajah. Maka rajin menggunakan masker mentimun dapat membebaskan Anda dari kulit kusam.
- Kakao (Theobroma cacao)
Olahan kakao bernama cokelat populer sebagai makanan yang enak. Ternyata kakao pun berpotensi sebagai zat pelindung kulit dari sinar ultraviolet. Namun, untuk tujuan tersebut kakao harus diolah secara khusus agar kandungan flavanolnya tetap tinggi. Penelitian membuktikan bahwa konsumsi 20 g coklat kaya flavanol dapat melindungi kulit dari cahaya secara signifikan sehingga efektif melindungi kulit manusia dari efek sinar ultraviolet yang merugikan. Hal ini disebabkan karena flavanol, terutama jenis catechin dan epicatechin, yang terkandung dalam kakao memiliki kemampuan menyerap sinar ultraviolet. Mengonsumsi coklat berkandungan flavanol tinggi selama lebih dari 12 minggu dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam kulit dan membuat kulit Anda menjadi lembut dan bercahaya. Penelitain tahun 2003 di Italia membuktikan bahwa susu menghambat penyerapan antioksidan dari kakao. Artinya, ada baiknya kita coba memakan buah kakao mentah tanpa diolah, rasa pahitnya bisa diredam dengan mencampurnya dengan buah-buahan manis. Coklat juga baik untuk kesehatan otak karena meningkatkan aliran ke otak sehingga dapat merawat penyakit kerusakan pembuluh vena, termasuk dementia dan stroke.
Sumber:
UsnicAcid_508.pdfhttp://www.ijpsdr.com/pdf/vol4-issue2/4.pdf
http://www.advancedbiotech.in/631.pdf
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21153830
http://www.sana-Direct.co.nz/sana/jadehttp.dll?WebStore&jadeReferenceClassArticlePage&_articleId=2071.47
0 Komentar :