Udara sejuk menjadi dambaan hampir semua orang. Berada di suhu sejuk membuat badan lebih segar dan lebih mudah berpikir, beraktifitas dan berkreasi. Namun, kondisi yang ada sekarang kini sebaliknya suhu bumi secara global semakin panas saja. Seiring dengan kemajuan teknologi, semakin banyak kendaraan bermotor lalu lalang di sekitar kita, sehingga suhu udara bertambah tinggi karena CO 2 yang dihasilkannya. Selain itu semakin banyak lahan yang digunakan untuk pembangunan, seperti pembuatan pemukimam, sarana dan prasarana, perkantoran, industri, dan peruntukan lain khususnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Akibatnya suhu lingkungan kian meningkat. Maka, sibuklah manusia mencari cara untuk menurunkan suhu udara. Salah satu cara manusia untuk mendapatkan udara yang lebih nyaman adalah dengan menggunakan AC, tetapi upaya ini membutuhkan biaya tidak tinggi serta berdampak negatif bagi penggunanya sendiri dan lingkungan. Manusia perlu menggunakan cara lain yang lebih aman bagi dirinya dan lebih ramah lingkunga.
Satu upaya yang paling tepat untuk menurunkan suhu adalah dengan menanam pohon. Satu hektar pohon dapat menurunkan suhu udara sekitar 5 - 8 derajat Celcius. Mengurangi kebisingan hingga 25 - 80%. Berarti pepohonan mengurangi polusi udara dan polusi suara sehingga membuat suhu sejuk lebih sejuk dan suasana tenang. Setiap satu pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari, sedangkan satu orang membutuhkan 0,5 kg oksigen setiap hari. Artinya, satu pohon merupakan sumber oksigen bagi dua orang. Kuchelmeister dan Braatz (1993) dalam Dahlan (2004) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa tumbuhan yang mengitari sebuah gedung mampu memberikan efek kesejukan setara dengan 15 buah AC dengan kemampuan 4.200 KiloJoule.
Oleh karena itu, penting bagi kita memanfaatkan lahan sempit sekalipun untuk ditanami pohon dalam upaya menurunan suhu mikro. Pohon dan tanaman lain membantu menurunkan suhu dengan cara melindungi permukaan bumi dari sinar matahari dan melalui evapotranspirasi. Dedaunan dan dahan mengurangi jumlah radiasi sinar matahari yang mencapai muka bumi di bawah area lindungan pohon. Maka, temperatur suhu muka bumi yang terlindungi pohon jadi lebih rendah, pada gilirannya mengurangi panas yang ditransmisikan ke gedung dan atmosfir. Penelitian yang dilakukan berbulan-bulan menunjukkan pengurangan suhu muka bumi yang disebabkan lindungan pohon maksimal sampai 11-25 0C. Penelitian lain membuktikan efek pengurangan suhu akibat tanaman rambat pada suhu dinding mencapai 20 0C . Penelitian juga menemukan bahwa suhu dalam mobil yang diparkir di bawah kerimbunan pohon jadi sekitar 25 0C .Pada musim panas pada umumnya hanya 10-30 % energi sinar matahari mencapai area di bawah rimbunan pohon, sisanya diserap dedaunan dan digunakan untuk fotosintesa, sebagian lagi dipantulkan kembali ke atmosfir . Pada saat pohon mengalami kerontokan, cahaya matahari yang melewati pohon lebih banyak, yakni 10-80% karena dahan yang kehilangan daun memungkinkan cahaya matahari lebih mudah menerobos dan jatuh ke permukaan bumi. Begitulah fakta menunjukkan kerimbunan pohon membuat suhu lebih sejuk.
Selanjutnya bagaimana proses evapotranspirasi menurunkan suhu? Dalam proses transpirasi pohon dan tumbuhan lain menyerap air melalui akar dan melepaskannya lewat daun. Misalnya sebuah pohon oak besar dapat mengeluarkan 40.000 galon air per tahun, satu hektar kebun jagung mentranpirasikan 3000 sampai 4000 galon setiap hari. Evaporasi, pengubahan bentuk air dari cair menjadi gas juga muncul di permukaan tanah sekitar tumbuhan dan pohon saat tetumbuhan menahan laju air hujan di daun dan permukaan lain. Proses evaporasi dan transpirasi ini disebut evapotranspirasi, proses ini menurunkan suhu udara dengan menggunakan panas dari udara untuk mengevaporasi air. Evaporasi secara tersendiri atau bersama-sama dengan perlindungan permukaan oleh rimbun pohon dapat mengurangi teriknya temperatur udara.
Secara umum semua pohon dapat menurunkan suhu, tetapi ada beberpa pohon yang sudah diukur seberapa jauh kemampuannya dalam menyejukkan suhu. Selain oak dan pohon jagung tersebut di atas, pohon Aren dan Ki hujanatau trembesi juga terbukti menurunkan suhu setempat. Menurut ahli yang juga ketua Yayasan Masarang, Willie pohon aren mampu membantu menurunkan suhu tiga hingga lima derajat celsius di Samboja, Kalimantan Timur. Lewat proses fotosintesis pohon Aren menyerap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi gula. Sedangkan pohon ki hujan dapat menurunkan suhu mikro karena pohon Kihujan/Trembesi mempunyai daya serap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya, padahal pohon lain hanya mampu menyerap 1 ton karbondiokasida selama 20 tahun masa hidupnya. Jadi, 26 persen emisi karbon diharapkan dapat direduksi dengan menanam pohon ki hujan.
Jadi, besar sekali peran pohon dalam membuat suhu mikro menjadi lebih sejuk. Maka, kita tak ragu lagi untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan sekitar kita. Tentunya tak perlu pohon ki hujan yang besar atau pohon aren, cukup pohon berdiameter kecil saja yang muat di halaman rumah. Banyak pohon membuat udara di sekitar lingkungan lebih sejuk, bebas polusi dan manusia pun hidup lebih sehat.
Sumber:
http://www.biology.duke.edu/ wilson/EcoSysServices/papers/GeorgiZafiriadis2006.pdf [16 November 2009].
http://www.fortwhyte.org/files/File/Branta/Planting_Trees.pdf
Endress AG. 1990. The Importance of Diversity in Selecting Trees for Urban Areas. Journal of Arboriculture
16(6):143